Laa ilaaha illallaah Muhammadan rasulullaah..
All praises to Allah ku haturkan teruntuk Sang Kekasih atas setiap tarikan nafas yang telah diberikan hingga saat ini ku masih bisa merasakan detik-detik dalam nuansa Ramadan yang menyejukkan.
Perjalanan kali ini telah berada pada jalan Maghfirah 5, insyaAllah..
Malam ini agak istimewa karena di masjid Kadipaten penceramahnya adalah bapak Hanafi Rais, beliau adalah putra praktisi politik Amin Rais yang sangat fenomenal dengan reformasinya. Semoga beliau di mata Allah juga istimewa karena beliau memiliki banyak sekali ilmu pengetahuan dan Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi hambanya yang beriman dan berilmu.
Kurang lebihnya beliau mengatakan dalam kultumnya bahwa kita sebaiknya selalu mensyukuri setiap nikmat yang dicurahkan pada kita yang tak ternilai jika kita nominalkan. Mensyukuri telah diturunkannya Muhammad sebagai pembebas kejahiliyahan menuju era pencerahan. Nikmat sehat, nikmat berislam dan nikmat bisa berada di bulan ini, bulan yang kita rindukan dan tersemat dalam doa kita tahun lalu pada waktu berada di penghujung bulan Ramadan “Ya Allah berilah kenikmatan kepada hamba untuk bisa bertemu lagi dengan Ramadan tahun depan”.
Dalam bulan ini yang sangat penting untuk kita amalkan adalah membaca Alqur’an karena dalam Alqur’an terdapat dua definisi penting yaitu sebagai pedoman atau petunjuk bagi seluruh umat dan sebagai pembeda antara yang haq dan yang batil (yang benar dan yang salah).
Kita harus dapat mengimani dan mengamini ayat-ayat Alqur’an, karena janji Allah pasti akan ditepati-Nya yaitu memberikan pahala yang berlipat ganda dan kehidupan yang tenteram sejahtera dunia akhirat, kalau janji presiden atau menteri terkadang bisa meleset tapi kalau janji Allah pasti akan terlaksana dengan mengatakan kun fayakun asalkan kita yakin dengan iman yang teguh.
Dengan Alqur’an sebagai pedoman maka kita dapat menentukan arah hidup kita, kalau kita naik motor atau mobil kita harus tahu pedomannya kapan kita harus ngerem, kapan kita harus menaikkan gasnya, kapan harus berhenti, berjalan pelan-pelan, belok, dan lain-lain. Demikian juga Alqur’an, jika kita berpegang teguh padanya maka langkah kita akan teratur, akan dituntun Allah pada jalan yang dikehendaki-Nya.
Mufassirin Sayyid Qutub mengatakan jangan pernah mengaku menjadi seorang muslim kalau belum membaca Alqur’an satu juz dalam sehari. Semoga pernyataan tersebut bisa jadi motivator untuk kita agar tergerak untuk membaca dan mempelajari Alqur’an sebanyak-banyaknya dan sebagai kemudi pada perjalanan hidup kita.
Segitu dulu guys, risalah yang ku terima malam ini, maybe banyak kekurangannya mohon dimaafin...
Please say to everybody all over the world that Islam is Peace!!
wassalam
Malam ini agak istimewa karena di masjid Kadipaten penceramahnya adalah bapak Hanafi Rais, beliau adalah putra praktisi politik Amin Rais yang sangat fenomenal dengan reformasinya. Semoga beliau di mata Allah juga istimewa karena beliau memiliki banyak sekali ilmu pengetahuan dan Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi hambanya yang beriman dan berilmu.
Kurang lebihnya beliau mengatakan dalam kultumnya bahwa kita sebaiknya selalu mensyukuri setiap nikmat yang dicurahkan pada kita yang tak ternilai jika kita nominalkan. Mensyukuri telah diturunkannya Muhammad sebagai pembebas kejahiliyahan menuju era pencerahan. Nikmat sehat, nikmat berislam dan nikmat bisa berada di bulan ini, bulan yang kita rindukan dan tersemat dalam doa kita tahun lalu pada waktu berada di penghujung bulan Ramadan “Ya Allah berilah kenikmatan kepada hamba untuk bisa bertemu lagi dengan Ramadan tahun depan”.
Dalam bulan ini yang sangat penting untuk kita amalkan adalah membaca Alqur’an karena dalam Alqur’an terdapat dua definisi penting yaitu sebagai pedoman atau petunjuk bagi seluruh umat dan sebagai pembeda antara yang haq dan yang batil (yang benar dan yang salah).
Kita harus dapat mengimani dan mengamini ayat-ayat Alqur’an, karena janji Allah pasti akan ditepati-Nya yaitu memberikan pahala yang berlipat ganda dan kehidupan yang tenteram sejahtera dunia akhirat, kalau janji presiden atau menteri terkadang bisa meleset tapi kalau janji Allah pasti akan terlaksana dengan mengatakan kun fayakun asalkan kita yakin dengan iman yang teguh.
Dengan Alqur’an sebagai pedoman maka kita dapat menentukan arah hidup kita, kalau kita naik motor atau mobil kita harus tahu pedomannya kapan kita harus ngerem, kapan kita harus menaikkan gasnya, kapan harus berhenti, berjalan pelan-pelan, belok, dan lain-lain. Demikian juga Alqur’an, jika kita berpegang teguh padanya maka langkah kita akan teratur, akan dituntun Allah pada jalan yang dikehendaki-Nya.
Mufassirin Sayyid Qutub mengatakan jangan pernah mengaku menjadi seorang muslim kalau belum membaca Alqur’an satu juz dalam sehari. Semoga pernyataan tersebut bisa jadi motivator untuk kita agar tergerak untuk membaca dan mempelajari Alqur’an sebanyak-banyaknya dan sebagai kemudi pada perjalanan hidup kita.
Segitu dulu guys, risalah yang ku terima malam ini, maybe banyak kekurangannya mohon dimaafin...
Please say to everybody all over the world that Islam is Peace!!
wassalam

No comments:
Post a Comment