Thursday, July 21, 2011

Sang Pangeran Muhammad

Pangeran umat manusia (Muhammad) sungguh mengatakan bahwa tak seorangpun yang meninggalkan dunia ini merasa sedih dan menyesal karena telah mati; sebaliknya, dia bahkan sangat menyesal karena telah kehilangan kesempatan, seraya berkata pada dirinya,"Mengapa tak kujadikan kematian sebagai tujuanku - kematian sebagai gudang menyimpan segala keberuntungan dan kekayaan,

Dan mengapa, karena tampak ganda, aku tambatkan hidupku pada bayang-bayang yang mudah lenyap dalam sekejap?". Dukacita kematian tiada hubungannya dengan ajal, karena mereka asyik dengan wujud keberadaan yang menggejala.

Dan tak pernah memandang seluruh buih ini bergerak dan hidup karena Sang Lautan

Bila Sang Lautan telah menepiskan buih ke pantai, pergilah ke kuburan dan lihatlah mereka!

Tanyakan kepada mereka,"Dimanakah arus gelombangmu kini?" dan dengarlah jawaban bisu mereka,

"Tanyakan kepada Sang Lautan, bukan kepada kami".

Bagaimana buih dapat melayang tanpa ombak? Bagaimana debu terbang ke puncak tanpa angin?

Bila kau lihat debu, lihatlah pula sang Angin; bila kau lihat buih, lihatlah pula Sang Samudera Tenaga Pencipta

Mari, perhatikanlah, karena penglihatan batinlah satu-satunya yang paling berguna dalam dirimu, selebihnya adalah keping-keping lemak dan daging, pakaian dan pembungkus (urat dan nadi).

Leburkanlah seluruh tubuhmu ke dalam Penglihatan Batin; lihat, lihat, lihatlah!

Sekilas hanya sampai pada satu dua depa jalan; pandangan cermat akan alam duniawi dan spiritual menyampaikan kita pada Wajah Sang Raja.

No comments:

Post a Comment