Aktifitas internet saat ini sulit dipisahkan dengan media sosial seperti facebook, twitter, You tube, my space dan lain-lain. Namun jika penggunaanya sudah berlebihan, bisa jadi dibilang kecanduan.
Kenali tanda-tandanya seperti dikutip dari detikinet:
• Tulis Komentar Yang Tidak jelas. Aktifitas blog walking jamak atau mengamati status orang itu sering dilakukan. Namun setelah itu Anda menulis komentar yang tidak berkualitas yang cuma didasarkan untuk eksis semata mungkin ini bisa jadi perhatian.
• E-mail bukan Twitter. Maksudnya adalah memperlakukan e-mail, sms, dan lainnya seperti platform media sosial seperti menggunakan simbol hashtag (#) dan @ yang identik dengan twitter.
• Akun Hewan Peliharaan. Ingin membuat akun hewan peliharaan Anda? Sepertinya perlu dipikir ulang, sebab untuk apa? Apa ia bisa berbicara dan berinternet?
• Memulai Hari Dengan Cek Status. Lirik lagu 'bangun tidur ku terus mandi' sepertinya sudah tidak lagi menjadi standar baku, sebab banyak yang ketika bangun tidur langsung menyambangi ponsel pintarnya untuk kemudian update di facebook dan twitter, sembari memantau timeline serta status orang.
• Orang Penting Terpinggirkan Status. Menghabiskan waktu dengan orang spesial kadang agak diganggu dengan kebiasaan mengupdate status. Memang ada beberapa yang tak masalah dengan kebiasaan itu, namun tak sedikit pula yang tak rela 'diduakan' dan langsung meminta pasangan atau orang terdekatnya untuk menyingkirkan gadgetnya.
• Sharing Segalanya. Berbagi memang tak ada salahnya. Yang kurang patut dilakukan adalah segala informasi termasuk hal yang tidak penting turut Anda sharing ke media sosial.
• Bermimpi 140 karakter. Kebiasaan menggunakan twitter setiap saat jadi terbawa ke alam mimpi. Namun jika mimpi ngetweet itu datang terlampau sering atau bahkan setiap hari, mungkin saatnya Anda konsultasi ke seorang spesialis.
• 'Like' Statusnya Sendiri. Status biasanya dibuat untuk dikomentari orang lain. Namun jika Anda menyukai (memberinya tanda jempol atau 'like') di status yang Anda buat sendiri, mungkin itu dianggap narsis. Hal yang lebih ekstrim adalah dianggap mengagumi diri sendiri.
Kenali tanda-tandanya seperti dikutip dari detikinet:
• Tulis Komentar Yang Tidak jelas. Aktifitas blog walking jamak atau mengamati status orang itu sering dilakukan. Namun setelah itu Anda menulis komentar yang tidak berkualitas yang cuma didasarkan untuk eksis semata mungkin ini bisa jadi perhatian.
• E-mail bukan Twitter. Maksudnya adalah memperlakukan e-mail, sms, dan lainnya seperti platform media sosial seperti menggunakan simbol hashtag (#) dan @ yang identik dengan twitter.
• Akun Hewan Peliharaan. Ingin membuat akun hewan peliharaan Anda? Sepertinya perlu dipikir ulang, sebab untuk apa? Apa ia bisa berbicara dan berinternet?
• Memulai Hari Dengan Cek Status. Lirik lagu 'bangun tidur ku terus mandi' sepertinya sudah tidak lagi menjadi standar baku, sebab banyak yang ketika bangun tidur langsung menyambangi ponsel pintarnya untuk kemudian update di facebook dan twitter, sembari memantau timeline serta status orang.
• Orang Penting Terpinggirkan Status. Menghabiskan waktu dengan orang spesial kadang agak diganggu dengan kebiasaan mengupdate status. Memang ada beberapa yang tak masalah dengan kebiasaan itu, namun tak sedikit pula yang tak rela 'diduakan' dan langsung meminta pasangan atau orang terdekatnya untuk menyingkirkan gadgetnya.
• Sharing Segalanya. Berbagi memang tak ada salahnya. Yang kurang patut dilakukan adalah segala informasi termasuk hal yang tidak penting turut Anda sharing ke media sosial.
• Bermimpi 140 karakter. Kebiasaan menggunakan twitter setiap saat jadi terbawa ke alam mimpi. Namun jika mimpi ngetweet itu datang terlampau sering atau bahkan setiap hari, mungkin saatnya Anda konsultasi ke seorang spesialis.
• 'Like' Statusnya Sendiri. Status biasanya dibuat untuk dikomentari orang lain. Namun jika Anda menyukai (memberinya tanda jempol atau 'like') di status yang Anda buat sendiri, mungkin itu dianggap narsis. Hal yang lebih ekstrim adalah dianggap mengagumi diri sendiri.

No comments:
Post a Comment