Sunday, July 10, 2011

Melatih Kekuatan Diri Untuk Menerima Kejujuran Orang Lain Sepahit Apapun

Apabila seseorang tidak bisa menerima kejujuran orang lain maka biasanya orang tersebut tidak realistis, merasa sakit hati, dipukul dengan pukulan yang keras. Ketika orang tidak mampu menerima realita maka orang tersebut tidak mampu menerima kebenaran. Orang yang tidak bisa jujur satu kali maka dia akan menutupi kejujuran-kejujuran yang lain.
Perasaan itu 50% benar & 50% salah
Yang menilai diri kita adalah orang lain, kita yang sesungguhnya adalah apa yang dikatakan orang lain dengan jujur. Perasaan "merasa" itulah yang akan membuat orang tidak mampu menerima kejujuran. Seharusnya kita berterima kasih kalau ada orang yang mau jujur pada kita meskipun itu menyakitkan, itulah yang namanya kedewasaan, kita diingatkan untuk selalu introspeksi diri dan dituntut untuk melakukan pembenahan-pembenahan.
Melatih Think positifly
Kita harus tahu paradigmanya dulu - semua yang kita hadapi itu atas izin Allah, apapun bentuknya, misalnya penderitaan, cobaan, ujian, rasa sakit. apapun yang dari Tuhan pastilah itu yang terbaik untuk kita, orang tersebut dalam bentuknya adalah orang yang bisa jujur.
Kejujuran itu terkadang bukan 'apa adanya' seperti mata melihat rel kereta api semakin jauh semakin mengecil, padahal yang sebenarnya adalah tidak, padahal mata kita tidak sedang mengigau maupupun blur, itu berarti mata kita tidak bisa jujur.


No comments:

Post a Comment